Jakarta, 30 September 2024 – Pemerintah Indonesia terus meningkatkan upaya untuk mengurangi prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung melalui kampanye kesehatan nasional bertajuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kampanye ini difokuskan pada pencegahan dan promosi gaya hidup sehat, mengingat tingginya angka kematian akibat PTM yang terus meningkat di Indonesia.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers mengatakan bahwa gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta kebiasaan merokok menjadi faktor utama meningkatnya kasus PTM.

“Kita melihat adanya lonjakan kasus diabetes dan hipertensi pada usia muda, yang menjadi alarm bagi kita semua. Kampanye Germas hadir untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak dini,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

Fokus Kampanye Germas: Aktivitas Fisik dan Pola Makan Seimbang

Germas yang diluncurkan beberapa tahun lalu kini diperkuat dengan berbagai program kesehatan masyarakat, termasuk kampanye makan makanan bergizi, aktivitas fisik teratur, serta pemeriksaan kesehatan rutin. Kemenkes bekerja sama dengan berbagai lembaga kesehatan, perusahaan swasta, dan komunitas untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti senam massal, penyuluhan gizi, serta cek kesehatan gratis di berbagai daerah.

“Kami mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Ini bisa berupa jalan kaki, bersepeda, atau olahraga ringan lainnya. Penting juga untuk mengonsumsi makanan bergizi yang seimbang serta mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak,” kata Budi.

Pemerintah berharap dengan deteksi dini, masyarakat dapat lebih cepat mendapatkan penanganan sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.

Peran Penting Edukasi dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Edukasi kesehatan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pemerintah menangani PTM. Kemenkes bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan institusi pendidikan untuk memberikan materi tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak usia muda. Di berbagai sekolah, para siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga pola makan seimbang, pentingnya olahraga, serta bahaya merokok.

Dr. Sri Wahyuni, seorang pakar kesehatan masyarakat, mengatakan bahwa pencegahan penyakit tidak menular sangat bergantung pada perubahan perilaku masyarakat. “Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat adalah langkah pertama yang sangat penting,” ujarnya.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Meskipun upaya pemerintah dalam mengurangi prevalensi penyakit tidak menular telah menunjukkan beberapa hasil positif, tantangan besar masih ada.

Selain itu, kesenjangan akses layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil masih menjadi masalah yang harus diatasi. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, serta meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang mampu menangani PTM di berbagai daerah.